IGRA Kab. Sintang Gelar Pertemuan untuk Tingkatkan Kualitas Pendidikan
2024-10-28 14:10:00 | Kontributor : Irsya Afifah | Fotografer : Irsya Afifah
Pada hari Sabtu, 26 Oktober 2024, bertempat di RA Iqra, Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) Kab. Sintang mengadakan pertemuan rutin yang dihadiri oleh Kasi Penmad (Pendidikan Madrasah) Kemenag Kab. Sintang, Joni MY, S. Sos, Pengawas Madrasah, Misran, S. Ag, dan ketua Yayasan ROIS, Nanang Efendi, S. Pd. Kegiatan ini juga dihadiri oleh beberapa kepala dan guru RA yang ada di Kab. Sintang dan Melawi, yaitu dari RA DWP Kemenag Kab. Sintang, RA Bina Insani, RA Esha Madani, RA Khotijah, RA Al Masitoh, RA Amalul Ahli, RA Bustanul Quran, serta RA Al Ma’arif. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mendiskusikan berbagai isu yang dihadapi oleh para guru di lapangan.
Acara dimulai pukul 08.00 WIB dengan sambutan dari kepala RA Iqro Kecamatan Tebelian, Ibu Kastini, S. Pd. dan ketua Yayasan ROIS, Bapak Nanang Efendi, S. Pd. Kemudian Ety Kusgiyanti, S. Pd. SD., selaku Ketua PD IGRA Kab. Sintang menyampaikan perihal rencana mengadakan acara Gebyar Anak RA. Beliau berpesan agar kegiatan tersebut dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana. Beliau juga meminta bantuan kepada Kasi Penmad dan Pengawas Madrasah untuk dapat menjadi tim pelindung dan penasehat dalam acara tersebut.
Kasi Penmad, Joni MY, memberikan paparan mengenai keharusan adanya tindak lanjut dari program-program yang direncanakan oleh IGRA. Beliau juga menyampaikan bahwa kegiatan tersebut harus mempunyai target waktu dan perencanaan yang matang. Adapun mengenai pelaksanaan program-program kerja yang akan datang beliau meminta untuk menyerahkan proposal satu minggu setelah perencanaan, agar kegiatan bisa segera terlaksana. Beliau juga meminta agar madrasah memiliki media sosial untuk menyiarkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan. Joni juga menyarankan agar seluruh guru di madrasah dapat membaca, memahami, dan mendiskusikan mengenai Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Anak Nomor 8, Tahun 2014, tentang kebijakan sekolah ramah anak. "perlu memperhatikan sarana UKS di Madrasah, kualitas jajanan anak, serta memperhatikan anak-anak berkebutuhan Khusus" ujar Joni.
Misran selaku pengawas Madrasah dalam pemaparannya menambahkan bahwa kekuatan negara ada pada wanita. Wanita sebagai guru dalam rumah tangga harus bisa mendidik anak menjadi sholeh dan sholehah. Hal tersebut penting untuk memperkuat generasi penerus bangsa.
Acara kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi dari Kepala RA Bina Insani, Murniati, S. Pd. Beliau menyampaikan materi mengenai pokok-pokok agama Islam yang bisa kita ajarkan kepada peserta didik. Pokok-pokok agama Islam ini penting untuk dipahami agar memudahkan kita untuk mendidik anak-anak. Kemudian acara dilanjutkan dengan penyampaian materi tambahan dari Irsya Afifah, S. Mat., mengenai alat peraga boneka jari. Alat peraga tersebut dapat memudahkan guru dalam bercerita atau mendongeng karena dapat membuat kegiatan bercerita menjadi lebih menarik bagi peserta didik. Setelah dipaparkan cara pembuatannya, guru-guru mencoba untuk memperagakan cara bercerita menggunakan boneka jari kreasi mereka masing-masing.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat tercipta sinergi yang kuat antara para pendidik dan pihak Kantor Kementrian Agama Kabupaten Sintang, demi meningkatkan kualitas pendidikan menjadi lebih baik lagi.